Headlines News:
Home » » Wisata Kuliner Di Rumah Makan Mie Aceh Seulawah Benhil

Wisata Kuliner Di Rumah Makan Mie Aceh Seulawah Benhil

Written By T Noval Ariandi on Saturday, 16 June 2012 | 12:31


Hj. Ratna Dwikora Pemilik Rumah Makan Mie Aceh Seulawah
Hj. Ratna Dwikora Pemilik Rumah Makan Mie Aceh Seulawah

Mie adalah makanan asal Asia yang amat go international dan terkenal. Sejak ribuan tahun lalu mie diciptakan di negeri China dan mie terus beradaptasi dengan berbagai bangsa. Di Indonesia, mie dimodifikasi menjadi beragam masakan. Ada mie aceh, mie makassar, sampai mie item dan mie dari sayuran yang unik. Fenomena mie instan dimana konsumsi mie instan per orang di Indonesi adalah 75 bungkus perbulan yang akhirnya memunculkan berbagai merek di pasar dan gencarnya program marketing dari produsen mulai dari iklan, below the line, above the line mencerminkan mie memang jenis makanan yang fenomenal di Indonesia.
Salah satu pelopor wisata kuliner Aceh adalah Rumah Makan Mie Aceh Seulawah yang dikelola Hj Ratna Dwikora SH (46). Beragam menu Tanah Rencong disajikan antara lain gulai ikan hiu, kepala ikan, keumamah (ikan kayu), paeh engkout bileh (pepes), sayur pliu, sambal ganja, mi aceh dan masih banyak lagi. “Ini adalah masakan rumahan dan menu sehari-hari orang Aceh. Awalnya memang banyak orang Aceh yang makan di sini. Mereka seperti pulang ke rumah dan menyantap masakan ibunya. Belakangan ini selain orang Aceh, banyak juga masyarakat non Aceh yang suka,” kata Ratna Dwikora yang membuka rumah makannya di Bendungan Hilir persis di depan Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo atau terletak di Karet Tengsin di belakang Hotel Sahid.
Bondan Winarno Di RM Mie Aceh Seulawah Pada Acara Wisata KulinerHj Ratna Dwikora SH, alumnus Fakultas Hukum Unsyiah mulai buka usaha ini sejak 15 tahun lalu dengan bumbu-bumbu racikan tangan ibundanya, Hj. Fatimah. Pertama kali dibuka pada tahun 1995 di samping Kantor Departemen Agama Jakarta Selatan di daerah Warung Buncit. Sejak 1997 pindah ke Jl KH Mas Masyur Karet Tengsin dan mulai Januari 2003 pindah kelokasi saat ini dengan suasana baru yang full AC sesuai permintaan banyak konsumen setia. Kala itu, ia ingin memulai kuliner yang unik. Apalagi dalam pandangannya, kuliner yang lengkap menyajikan menu Aceh masih bisa dihitung dengan jari. “Saya membuat brosur dan pasang iklan sebulan penuh di koran ibukota untuk memperkenalkan usaha. Saya juga menghubungi kantor komunitas masyarakat Aceh.”.
Dengan peluang usaha yang besar dan pesaing sedikit maka program marketing yang dipilih adalah dengan membuat brosur, pasang iklan dan akhirnya berkembang kearah word of mouth marketing dan dalam waktu relatif singkat usaha Rumah Makan Mie Aceh Seulawah dikenal orang. Ia pertama kali menerima pesanan katering untuk 300 tamu dari wakil jaksa agung. Acara itu juga dihadiri gubernur Sumatera Utara ketika itu, Raja Inal Siregar. Ketika mantan Panglima Aceh Tengku Johan punya hajat di salah satu hotel berbintang, Ratna juga diminta menyediakan salah satu hidangan.
Rumah Makan Mie Aceh Seulawah juga menjadi tempat favorit pejabat, selebriti tanah air hingga pemburu kuliner di Indonesia. Hasil kerja keras dengan melakukan berbagai trik marketing tersebut kini bisa terlihat jelas dengan ditampilkannya beberapa tulisan surat kabar, tabloid dan majalah yang dicetak dalam ukuran besar dijadikan hiasan dinding yang dicat warna krem dicampur coklat. Dinding ruangan juga dihiasi puluhan piring porselen yang memuat kesan dan tanda tangan milik sejumlah orang-orang terkenal Indonesia. Antara lain ada aktor Slamet Rahardjo Djarot, Butet Kertaredjasa, Bondan Winarno, pembawa acara kuliner Trans TV dan lain-lain.
“Hampir semua pejabat Aceh, mulai bupati sampai Pak Gubernur yang setiap kali tugas ke Jakarta sering mampir ke sini. Juga Keluarga Bapak Ibrahim Hasan, Keluarga Bapak Hasan Meutarum, Keluarga Bapak AR Ramli, Keluarga Bapak Bustanil Arifin, Bapak Syamsudin Mahmud, Keluarga Bapak Abdullah Puteh, Bapak Hasbalah M Saad, Bapak Ridwan Ramli. Akhir-akhir ini, Butet Kartaredjasa termasuk rajin ke Rumah Makan Mie Aceh Seulawah. Selebriti lain seperti pasangan Tengku Firmansyah & Cindy , Ibu Ani Sumadi dan Helmy Yahya pun sering datang karena sangat menyukai masakan kami.” kata Ratna Dwikora yang berasal Sigli ini. Untuk membuat masakan Aceh yang kaya bumbu Ratna Dwikora bahkan rela mendatangkan bumbu langsung dari Aceh, mulai dari jintan, kapulaga, lada, jahe, merica, sampai cengkih. “Bumbu khas masakan Aceh adalah asam sunti, ini belimbing sayur yang dikeringkan.”

Mie Aceh Seulawah
Mie-nya berwarna kuning menyala, berdiameter sedang. Kuah kentalnya yang berwarna cokelat mengeluarkan aroma seafood dan herbal kuat, sesuai dengan citarasanya yang juga garang. Secara umum, rasanya seperti kari, tetapi dengan tendangan bawang merah yang lebih mantap. Di Malaysia, mie seperti ini kebanyakan dijual oleh orang India Muslim atau Pakistan, dan dikenal dengan nama Mie Mamak.
Bisa dipesan sebagai mie goreng maupun mie kuah. Bumbunya persis sama, tetapi yang versi kuah ditambah air. Disajikan dengan emping melinjo dan acar bawang merah. Klopnya, menu ini disandingkan dengan jus timun (timun kerok), sesuai dengan konsep yin-yang, yaitu keseimbangan antara bumbu yang kuat dengan minuman yang segar dan menyejukkan. Mi Aceh Spesial dengan seekor kepiting utuh dibandrol Rp 50.000. Tetapi, untuk Mi Aceh dengan lima ekor udang kupas ukuran sedang dapat dinikmati dengan Rp 17.500 saja. Tetapi, bila alergi makanan laut, juga dipesan versi ayam.

Menu Menu Favorit Lain Di Rumah Makan Mie Aceh Seulawah
Salah satu menu favorit Rumah Makan Mie Aceh Seulawah adalah ikan kayu yang semangkuk kecil harganya Rp 7.000. Ini ikan tongkol yang diperlakukan secara istimewa. Setelah direbus, ikan dijemur sampai benar-benar kering. Untuk panas normal, butuh waktu sekitar empat hari sampai ikan mengeras seperti kayu. “Bisa tahan sampai setahun, lho. Nah, sebelum dimasak, ikan direndam dulu semalaman. Setelah empuk, diserut kecil-kecil dan dimasak tumis kering atau dimasak bersama cabai hijau. Pada mulanya ikan kayu ini adalah makanan untuk dibawa sebagai bekal untuk perang melawan penjajah.
Menu favorit lainnya sayur pliu yang dipatok harga Rp 10.000. Ada lagi sambal ganja yang harganya Rp 8.000. Bukan ganja beneran tapi sambal ganja yang dibuat dari udang rebus plus bumbu-bumbu segar. “Rasanya pedas segar. Setelah makan, membuat orang terkantuk-kantuk. Makanya dibilang seperti ganja. Yang juga khas adalah ikan hiu, seporsi Rp 20.000
Menu favorit pengunjung adalah Bebek Gule dan Kari Kambing. Bebek dimasak dengan cara digulai dengan bumbu khas Aceh yang pekat dan legit ini merangsang selera makan. Disantap bersama nasi putih hangat atau dimakan begitu saja sama enaknya. Daging kambing diolah bersama bumbu kari ini juga tak kalah sedap. Dimakan bersama nasi putih atau roti cane, yaitu terbuat dari kulit martabak yang digoreng, juga maknyus.
Putu kuah adalah menu khusus yang disediakan Rumah Makan Mie Aceh Seulawah yang terletak di Jalan Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta dan dalam sehari rumah makan khas Aceh itu menyediakan 40-60 lembar putu dengan kuah rasa durian atau nangka. Per porsi dijual Rp 10.000. Putu kuah tersebut dibuat dari tepung ketan dan disiram dengan kuah santan yang dicampur dengan adonan buah durian atau nangka.
Yang pantas juga dipesan air mentimun atau rujak Aceh di rumah makan ini Air mentimun yang segar dan Rujak Aceh seperti rujak serut, namun berkuah bening dan sedikit pedas, memang cocok untuk dijadikan penutup usai bersantap sajian yang berbumbu pekat ini. Selagi menunggu pesanan, nikmati dulu Timphan atau kudapan yang terbuat dari tepung beras berisi sarikaya yang beraroma nangka dan dibungkus daun pisang muda yang gurih sebagai perangsang selera makan.
Setiap hari, sejak pukul 16.00 WIB sampai tiba jam tutupnya, rumah makan ini juga menggelar tenda di bagian depan yang menyediakan Mi Aceh, Martabak Aceh, serta Nasi Goreng Kambing. Untuk Mi Aceh Seulawah, pengunjung dapat memesan berupa mi goreng, mi rebus atau mi kuah. Uniknya mi yang dipakai dibuat sendiri. Berwarna kuning kunyit, mi ini tidak mengembang saat diolah dan terasa mulur ketika disantap.
Khusus hari Jumat Rumah Makan Mie Aceh Seulawah menyediakan Nasi Briyani, seperti nasi kuning dengan bumbu pekat dan potongan daging kambing, yang dijual per porsi Rp. 9.000. Selain dimakan di tempat, Nasi Briyani ini juga dapat dipesan untuk dibawa pulang.
Jangan menyebut diri pecinta kuliner, apabila belum sempat mencoba menu-menu favorit dari Rumah Makan Mie Aceh Seulawah ini. Ayo segera kunjungi:
RUMAH MAKAN MIE ACEH SEULAWAH
  • Menyediakan Hidangan Khas Aceh
  • Layanan Pesan Antar (Delivery Service)
  • Nasi Kotak Hidangan Nasional ataupun Aceh
  • Catering Service Lengkap
  • Katering Pesta Pernikahan
Jl. Bendungan Hilir Raya 8 – Jakarta Pusat
Depan Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo
Telepon: 021 5708660
TESTlMONIAL:
Setelah mencoba desain logo sendiri dan dilombakan secara internal perusahaan gak ada hasil yang memuaskan, kami menemukan situs. Semula coba-coba dulu membuat desain logo untuk usaha kami, 3 hari kemudian kami dikirim hasil desain logo pertamanya. Terkejut juga ya, karena desain dan paduan warnanya sangat cocok dengan keinginan kami seperti yang kami tuangkan dalam kreatif brief yaitu CANTIK dan ELEGAN sehingga beberapa perubahan berikutnya hanya tinggal revisi kecil-kecilan saja. Kami sangat senang dengan kerja tim Akarapi Indonesia. – Heru & Retno Dwikora
 
(Sumber)
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Wisata Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger