Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural.
Budaya atau kebudayaan sendiri berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Adat dan Budaya Aceh sangat banyak namun pada saat
ini masyarakat Aceh telah mulai meninggalkan Adat dan Budayanya sendiri itu
bisa kita lihat maraknya pengikut pengikut Budaya luar dan telah mulai
meninggalkan Adat Adat Aceh seperti Peusijuk, Petron Aneuk, Kenduri Blang,
Kenduri Laot, Resepsi Pernikahan dan lain lain yang mulai dilakukan dengan gaya
dan model model dari luar Belum lagi dengan cara bepakaian.
Pola kehidupan masyakarat Aceh yang mulai mengikuti arus perkembangan
trend dunia barat pun mulai melupakan sisi adat dan budaya aceh sendiri,
masyarakat aceh sudah mulai terjebak dalam arus budaya barat, pesatnya
perkembangan informasi telah membawa masyarakat aceh mengikuti pola pikir dunia
barat sehingga banyak generasi yang terjebak dengan pola pikir dan hidup dengan
budaya barat.
Perubahan ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat aceh, organisasi
organisasi islam pun saat ini mulai marak mengampanyekan anti budaya barat dan
mengecam budaya barat, akan tetapi perubahan pemikiran generasi muda tidak
mampu dibendung oleh organisasi organisasi islam tersebut sehingga budaya barat
terus mengalir pada generasi muda aceh.
Adat dan Budaya Aceh sendiri pada saat ini telah dianggap sebagai budaya
kampungan didalam pemikiran para generasi, sehingga ketika mereka berbondong
bondong mengikuti budaya barat yang telah terlanjur menjadi trend dalam
kehidupan generasi aceh. Pada saat ini tidak sedikit budaya kita yang mulai
ditinggalkan oleh generasi Aceh, hal ini tentunya sangat berkaiatan dengan
pengaruh budaya luar seperti contohnya cara berpakaian dan sampai jenis jenis
makanan pun sudah mulai kita tinggalkan yang berbentuk khas aceh maupun yang
lainnya.
Tanpa kita sadari suatu saat kita akan menjadi generasi yang lupa pada
adat dan budaya kita sendiri sehingga kita lupa pada kehidupan bersyariat yang
merupakan kehidupan masyarakat aceh saat ini. Provinsi aceh yang terkenal pada
sebuah provinsi dengan penegakan syariat islam juga tidak sanggup menahan
masuknya budaya luar ke daerah ini, sehingga penegakan syariat islam selalu
disangkut pautkan dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia oleh beberapa orang,
tapi sebenarnya apa peduli kita terhadap mereka, bukankah kita masyarakat aceh
telah menyetujui tentang kehidupan yang landaskan syariat islam di provinsi
aceh, jadi segala bentuk kehidupan yang bertolak belakang dengan syariat islam
harus di basmi oleh pemerintah maupun masyarakat aceh yang harus ikut andil
dalam menjaga provinsi aceh untuk tetap menjadi sebuah negeri yang berlandaskan
syariat islam.
Akhir akhir ini setelah perdamaian akibat konflik bersenjata di aceh,
budaya luar telah mulai mengakar dan menguasai generasi aceh dan generasi aceh
seakan akan menerimanya dengan senang hati pada kondisi ini, padahal mereka
telah lupa bahwa budaya tersebut sangat bertolak belakang dengan agama yang
mereka anut yaitu “Islam” dan sangat bertolak belakang dengan syariat islam
yang telah di berlakukan di aceh pada saat ini, pemberlakuan syariat islam di
aceh juga pada saat ini tak mampu membendung masuknya budaya luar di aceh,
disebabkan kuatnya pengaruh budaya luar di aceh kepada generasi muda.
Apakah kita akan kehilangan Adat dan Budaya Aceh yang sudah diwariskan
oleh nenek nenek moyang kita terdahulu, yang merupakan sebuah Adat dan Budaya
sesuai dengan kondisi Aceh yaitu “Syariat Islam”.
Hanya kita para generasi aceh yang mampu menjawab kondisi yang sangat
memprihatinkan ini, karena tentunya kaum muda punya peran penting untuk tetap
menjaga Adat dan Budaya aceh agar tidak hilang pada generasi mendatang dan
tetap menjadi pegangan dalam kehidupan para generasi Aceh. (Sumber)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !