Headlines News:
Home » » Adee, Kue Kampung yang mulai Go Publik

Adee, Kue Kampung yang mulai Go Publik

Written By T Noval Ariandi on Saturday 16 June 2012 | 04:06

BANDA ACEH - Adee, nama singkat dan unik ini mengandung berbagai penafsiran. Namun, adee yang ini adalah jenis kue tradisional Aceh yang berasal dari Pidie Jaya, khususnya Meureudu.
Bila melewati Pidie Jaya, di beberapa tempat di ruas jalan Medan – Banda Aceh akan tampak toko-toko yang menjual penganan ini. Bahkan adee kini telah menjadi ikon kabupaten Pidie Jaya.
Di Banda Aceh, di beberapa swalayan juga mulai terlihat counter-counter khusus yang menyediakan kue tradisional  ini. Kue-kue tersebut ada yang diproduksi langsung di Meureudu dan dikirim ke Banda Aceh. Ada juga yang diproduksi di Banda Aceh oleh pengusaha dari Meureudu yang berekspansi bisnis ke Banda Aceh.
Adee merupakan jenis kue bertekstur lembut, legit, dan manisnya berasal dari gula asli. Sepintas kue ini mirip dengan bingkang. Adee bisa menjadi paduan enak saat menyeruput segelas kopi atau teh. Juga bisa menjadi hidangan istimewa untuk menjamu tamu. Atau pun sebagai oleh-oleh untuk teman dan kerabat di luar kota.
Kue ini berbahan dasar tepung terigu atau singkong, gula pasir, santan, telur, dan daun pandan untuk cita rasa dan aromanya. Tentu saja dengan tambahan sedikit garam supaya tidak hambar. Di bagian atas ditaburi bawang goreng untuk menghasilkan tingkat kegurihan yang lebih. Proses pembuatannya juga sangat sederhana, setelah semua bahan diaduk rata, adonan dipanggang di dalam oven dengan temperatur tertentu.
Sebelum ada oven, kue ini biasanya dipanggang dengan alat pemanggang tradisional yang disebut dengan neuleuk yang terbuat dari panci atau baskom tahan api. Di dalam baskom diisi pasir sebagai penghantar panas lalu diletakkan loyang berisi adonan. Lalu di atasnya ditutup dengan seng yang ditambahkan bara.
Adonan yang dipanggang menggunakan pemanggang tradisional ini lebih harum, dan rasanya lebih gurih. Namun tentu saja tidak efisien dan membutuhkan waktu lama.
Untuk bisa menikmati kue ini kita tidak perlu merogoh kocek yang mahal, harganya berkisar antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu. Uniknya lagi, kue adee ini tidak menggunakan bahan pengawet jadi tidak perlu khawatir mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Kini adee bukan lagi kue tradisional yang hanya dikenal orang-orang di kampung. Di balik etalase bening gerai-gerai kue di kota, penganan tradisional Aceh ini bisa ditemui. Ya, adee sudah go publik. []

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Wisata Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger